The end of the journey – 8w6d

Lanjutan dari sini dan sini

Suami akhirnya yang belanja sana sini selama saya rehat. Untuk buka puasa pun saya nyuruh dia berbuka di mesjid saja dan pulangnya beli makanan sekalian untuk sahur. Sedikit catatan, setiap masjid di singapura menyediakan hidangan berbuka yang cukup lengkap. Biasanya ada kurma dan snack untuk takjil dan nasi di tampah buat makan rame-rame. Alhamdulillah mungkin ini salah satu hikmahnya kami diberi ujian dibulan suci ini.

Untuk menambah gizi, saya setiap hari makan 5 buah telur rebus. Suami juga membelikan beragam buah dan biskuit agar asupan saya terjaga. Susu kehamilan pun terus diminum. Rasanya mulut ini ga berhenti memamah biak deh.Semua demi supaya kakak tumbuh sehat.

Akhirnya tiba juga hari yang ditunggu. Hari Rabu tanggal 9 Juni 2014.
Appoinment kami dengan Fetal Care Centre (FCC) jam 2 siang dan kami berangkat dari rumah jam 1. Sengaja berangkat awal karena saya jalannya pelan sekali, mirip siput hehe.

Jujur saya nervous sekali. Sampai di meja registrasi, saya kemudian disuruh melakukan registrasi juga di Women’s clinic. Oh iya, letak FCC ini bersebelahan dengan Women’s Clinic. Saya dan suami pun akhirnya menuju Women’s Clinic. Stafnya nyuruh balik lagi setelah scan selesai dengan membawa hasilnya.

Balik maning ke FCC deh kita.

Akhirnya nama saya dipanggil. Disuruh buka pakaian dalam kemudian berbaring. Sonographernya kemudian menjelaskan bahwa dia akan melakukan vaginal scan.

Sekali lagi, si tongkat itu  masup deh. Sonographernya menunjuk dan mengukur tumor yang ada, kemudian meng-capture gambar left dan right ovary. Semua dilakukan tanpa berkata apa-apa.

Dia akhirnya berkata kalo dia ga nemuin janin saya dan meminta ijin buat memanggil profesornya. Si tongkat dibiarin aja deh di bawah sono. Saya cuma pasrah dan suami mengelus lutut saya (yang posisinya ya ngangkang waktu itu ya).

Saya sendiri juga berusaha mencari dan menemukan kantung janin berupa bulatan hitam. Berharap agar si sonographer bisa ngobok-ngobok lagi supaya ketemu.

Tak lama kemudian sang profesor pun masuk dan melihat proses kerja sang sonographer. Udah diaduk-aduk pun tetap ga ketemu. 😦

Saya ditanya apakah mengalami flek ato pendarahan. And I said yes.

Mereka manyatakan kalo janinnya sudah tidak ada lagi. Proses scan-pun berakhir.

10 Menit kemudian laporannya siap dan bisa saya bawa langsung untuk konsul dengan obgin. Biaya-nya sendiri akan ditagihkan bersama dengan biaya konsul dengan obgin.

Dari report tersebut saya bisa baca simpulannya “complete abortion”.

Empty

Empty

 

Sekitar jam setengah 4 saya dipanggil masuk ke ruang konsultasi. Dokter menjelaskan bahwa saya sudah mengalami keguguran. Complete abortion sendiri berarti bahwa rahim sudah bersih dan tidak ada jaringan yang tertinggal didalamnya.

Penyebabnya? secara alami kalau memang bibitnya kurang bagus maka dia akan keluar, gitu katanya. Kemungkinan terjadinya pun 25-30%. Selain saya, di minggu ini ada 5 pasiennya yang mengalami kasus yang sama.

Muka sembab mendengar penjelasan obgin

Muka sembab mendengar penjelasan obgin

Tumor saya pun tidak perlu dikuatirkan karena posisinya tidak mengganggu janin dan beliau tidak pengen ngotak-ngatik itu karena kuatir kalo dioperasi malah merusak jaringan di sekitar rahim.

Sewaktu saya banjir darah, nampaknya janin ikut keluar bersama darah. Rupanya suster menampung “apapun” itu yang saya keluarkan dan specimen tsb dibawa ke lab. Hasilnya positif, janin hasil konsepsi.

Alhamdulillah rahim sudah bersih jadi tidak perlu ada tindakan kuret.
Alhamdulillah lagi, kami hanya perlu menunggu 1 cycle sebelum memulai program hamil  berikutnya.

Sungguh mengherankan perkara seorang mukmin itu, sesungguhnya semua perkaranya itu baik baginya, dan itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali hanya untuk orang mukmin. Jika seorang mukmin itu mendapat kesenangan lalu kemudian dia bersyukur (hanya kepada Allah) niscaya ia akan mendapatkan kebaikan baginya. Dan jika dia ditimpa musibah lalu bersabar, maka itu juga sebuah kebaikan baginya. (HR. Muslim)

Doakan kami ya teman temin agar kami termasuk hambaNya yang bersabar dan bersyukur.
Alhamdulillah, semoga ini menguatkan kami supaya jadi pasangan yang solid.
Alhamdulillah, semoga kakak menjadi investasi kami di akhirat nanti. Yang mendoakan dan menantikan kami di pintu jannah-Nya.
Aamiin yaa Rabb.

Pulang dari dokter kami terus ke Orchard. Suami hanya diam ketika saya menangis didalam bus. Tapi dia minta dibeliin parfum, sepatu ina dan inu yang saya turuti.
So we did the only thing we know to grieve and mourn. Shopping it is! dan kencan di restauran thailand. 🙂

Date night :)

Date night 🙂

 

nom..nom

nom..nom

Makanan di kiri atas adalah menu berbuka di Mesjid Al-Falah Orchard. Hamdallah, ngidam nasi briyani di mesjid tertunaikan hari ini.

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

9 thoughts on “The end of the journey – 8w6d

    1. NanaBanana Post author

      berliku ya? ceritanya juga detil pulak? emang niatnya buat meng-capture cerita soal kakak sih…maklum ingatan ibunya gampang kegerus faktor umur..hihi. Aamiin, semoga kita dikasi gantinya disaat yang terbaik menurut kacamata Yang Maha Pembuat Rencana. cemungudh eaaaa

      Reply
  1. Pingback: Eating crow | ourlivetogether

  2. Pingback: 5% | ourlivetogether

  3. mrssanti

    mbaaak, aku lho baru baca cerita lengkap selengkap2nya barusan. be strong ya mbak.. *peyukk* . and come to wonder, rasanya ngeliat tespek garis 2 itu gimana ya mbak? hihihi noraaaak yeuh, belum pernah soal-e *mewek* 😀 😀

    Reply
  4. Pingback: Banana Merajuk | ourlivetogether

  5. Asri Fatima Kurnia

    Mewek sendiri baca ceritanya..aku tanggal 13 maret kemarin juga ngalemin yang hal sama persis (suami juga sama2 jauh*curcol) bedanya cuma incomplete abortion dan kistanya rupture..btw salam kenal yah mba dari Bali

    Reply

Leave a comment