Tag Archives: dokumentasi

Yang tersisa

Hare gene masi ngomongan kawinan?

Yahh ampuni kakaa…kan baru mudik ke Bandung dan motoin albumnya sekarang.

Album dan foto-foto sendiri udah beres dan diterima sebulan setelah acara. Jadi ga selama itu kok nunggunya. Masalahnya, album dan video disimpan di Bandung, sementara album foto digotong ke Depok, yang bikin postingan ini telat.

Maapkeun juga foto-fotonya yang burem, salahkan hape jadul dan tangan tremor.

Tampilan keseluruhan seperti ini. Lumayan besar dan berat. Hehe.

Box

Box

Dua drawer (apa sih ya istilahnya nih?) itu buat menyimpan album fotonya.

box

Di bagian atas ada motif emboss dengan plat yang menuliskan nama pengantin dan tanggal pernikahan. Pleus nama vendornya yah, Tsukamoto Photography 🙂

Warna aslinya sih yang kanan. yang sebelah kiri, entah mungkin setting-an yang berbeda yang bikin warnanya agak pudar. Tapi aslinya emboss itu lebih ke arah gold.

Cover

Cover

Begitu dibuka..prok ..prok..prok jadi apaa…

open

Yang jadi cover besar itu adalah foto pengantin setelah proses adat jawa selesai.
Selain foto, disertakan pula undangan, souvenir pernikahan dan 2 keping video.
Video-nya udah diimpor ke Depok, jadi kosong deh disini.

album

 

Album fotonya sih standar, berbentuk magazine. Satu untuk foto-foto prewedding dan pengajian siraman, yang satunya lagi untuk acara akad dan resepsi.

Frewed...eh Prewed :)

Frewed…eh Prewed 🙂

Siraman

Siraman

Decoration- the food

Decoration- the food

Akad

Akad

Resepsi

Resepsi

Hasilnya ok dan tajam. Sayangnya, ada beberapa typo dalam penulisan teks di albumnya. Contoh, Frewedding…maklum lidah sunda meureun yah?

Overall, suami dan adik, sang sponsor (hehe, kudu disebut biar nanti kakaknya dikepret duit) merasa puas.

Paket hemat namun hasil tetap memikat!!

Review

Kawinnya kapan..reviewnya baru sekarang.
Mana belom bisa share foto-foto lengkap hasil dokumentasi karena belom dapet dari fotografernya.Gapapa lah yaw?
Berikut adalah list vendor-vendor yang  berjasa dalam perhelatan *tsaah* pernikahan saya.

Venue : Rumah Bali
Dekorasi: Team dari Rumah Bali
Jl. Jaksa Naranata No.2 Baleendah-Kabupaten Bandung
CP: Teh Sri Retno (owner)

Lokasi rumah ortu saya yang di bandung selatan nun jauh dimato bikin saya ga santei dalam mencari gedung. Apalagi sang ratu bertitah bahwa lokasinya kudu deket rumah. Niat awal memang mau bikin acara di rumah saja. Namun acara desember itu bikin kita kudu salim ama cuaca hujan (dan kadang banjir di area sungai citarum) akhirnya bikin sang ratu mengangguk setuju untuk bikin acara di gedung.
Opsi gedung yang dekat rumah cuma gedung serbaguna kelurahan, gedung serbaguna milik salah satu parpol dan rumah bali ini. Saya cuma sempat survey ke gedung serbaguna dan rumah bali ini. Akhirnya memutuskan ambil disini semata karena keluarga besar suka dengan lokasi ini.
Rumah bali ini adalah art gallery, plus rumah peristirahatan.
Saya akhirnya ambil gedung plus semua pavilion untuk tempat peristirahatan keluarga cami.
Detilnya:
1. Gedung untuk pernikahan.
2. Pavillion 1 ( dibawah) dengan 2 tempat tidur besar, sofa dan meja makan serta kamar mandi plus bath tub.
3. Pavillion 2 dan 3 ( dilantai atas) dengan tempat tidur dan kamar mandi (share)
4.Kamar pengantian yang saya pakai hanya untuk rias dan kamar mandi dalam.
5.kamar serbaguna sebagai tempat rias keluarga dan  bisa dialihfungsikan jadi musholla.
6. Ada toilet untuk pria dan wanita untuk para tamu.

Ownernya pun baik, karena semua bisa dimusyawarahkan hehe.
Tiada batasan waktu check in check out, apalagi jumlah penghuni kamar-kamar tersebut. Asal masuk dan cukup, mangga wae mau diisi sekompi rombongan pun.

Untuk hari-H sendiri, kami diberi waktu hingga pukul 6 sore untuk penyelenggaraan acara. Ini pun bisa dimusyawarahkan karena ownernya hanya mengadakan satu acara di satu hari saja.
Bahkan, hari minggu pun tidak mau menerima order.

Selain gedung, saya juga sekalian mengambil paket dekorasi atas pertimbangan karena mereka yang paling tahu medan.
Sekali lagi, karena rumah  bali ini adalah art gallery, hiasan dan interiornya udah “nyeni” banget lah.
Saya ngerasa sayang aja kalo ambil vendor dari luar nantinya nilai “art”nya berkurang.
Saya sendiri pasrah aja karena memang dah ga memungkinkan buat ngurus ini secara mendetil.
Saya cuma minta nuansa pink dan magenta dengan  bunga segar yang banyak. Hehe.
Area akad sendiri menggunakan pergola putih dengan bunga gantung.
Sempet terjadi error soal palette warna ini, tapi ceritanya di lain post aja ya.
Sejujurnya, saya sama sekali ga tau kayak gimana dekor saya pada hari tersebut.
Dan saya lagi harap-harap cemas karena ga yakin kalo vendor foto saya akan mengabadikan deetil-detil dekorasi ini. hiks

Katering: Sedap Catering
CP: Ibu Sukria (owner)

Saya ngerasa kalo dalam hajatan kawinan, makanan alias catering itu penting sekali kedudukannya. Mau gedung dan dekornya  bagus, pengantennya geulis, kalo makanan ga sedep mah rusak aja pamornya *lebey*.
Urusan catering ini udah langsung diputuskan untuk pakai catering Ibu Sukria. Keluarga ibu sudah sering menggunakan jasa catering ini sehingga mereka ga mau berpaling hati.
The good thing is, rumah dan “dapur”mereka itu letaknya pas di depan rumah kerabat, jadi kan bisa dipantau hehe.
Selain itu, yang bikin mantep hati adalah review-review positif yang saya dengar dari beberapa vendor MUA yang sempet saya datangi di bandung

Saya ambil paket buffet dan 6 gubukan yang terdiri dari 3 makanan berat dan 3 makanan ringan.
Cap cip cup aja pilih menu dengan pesan ke ibunda buat minta masukan dari Ibu Sukria. Dan tidak dilaksanakan dong dong dong *mewek*.
Jadi ya entahlah..rada-rada ga nyambung sih tapi komentar orang-orang sih enak banget. Hehe.

Menu buffet:  (kalo ga salah inget yah)
1. Nasi putih
2. Aneka ayam: Ayam kodok
3. Aneka daging: Beef black paper
4. Aneka soup: Soup campur
5. Aneka sayur: Brokoli sosis
6. Air mineral
7. Kerupuk

Stall
1. Chicken cordon bleu (kedoyanan cami)
2. Macaroni Schotel (saya punya favorit)
3. Zuppa zuppa (menu wajib si ibu)
4.Ice cream waffle (es krimnya enyakkk)
5.Fruit punch
6.Chocolate fountain

Ratio menu buffet dan stall adalah 100:50.
Makanannya melimpah dan dibagi-bagikan ke seluruh kampung *lebay* dan dijadikan bekal oleh kerabat keluarga yang pulang ke kotanya masing-masing.
Pihak catering juga memisahkan dan memasukkan makanan dalam kotak untuk pihak besan.
Lucunya, makanan ini masi disimpan ama mama mertua ampe beberapa minggu setelah acara. Pas dipanasin tuh masi enak aja dong (laporan dari suami).
Harganya cukup bersaing, bahkan mama mertua juga kaget pas dikasi tau harga paket kateringnya.
Saya dikasi bonus lontong sayur dan coffee break setelah akad karena meja buffet sudah ada dan disiapkan oleh pihak rumah bali. Jadinya si Ibu Sukria ga perlu bawa peralatan tsb.

Pas H-1 (after magrib!) baru ketauan kalo ada miskom soal palete warna. Again, I’ll write it down in another post.

 

MUA pengantin akad & resepsi : Ell’s Rias Muslimah
https://www.facebook.com/pages/ELLs-Rias-Muslimah/260735133964390
http://www.ells-riasmuslimah.com/
CP: Mb. Ellen (owner)
Rias & Seragam keluarga : Team Rias dari Surabaya

Aduhh kalo ngomongin rias mah, puas pisan deh.
Ada beberapa miss (seperti cerita disini) dan itupun bukan karena Mb Ellen.
Mba Ellen datang tepat waktu (capengnya bahkan nongol 3-5 menit sesudahnya haha).
Ditengah kehebohan ini dan itu, dia tetap tenang dan adem.
Kan bikin capeng jg adem gitu.
Sempet ketar ketir juga sih waktu si Mbak Ellen bilang kalo foundationnya ga  mau nempel di muka saya.Foundation yang dipakai akhirnya hanya selapis aja.

Sejujurnya, selama dirias tuh saya udah merengek dan jerit-jerit karena acara yang super duper ngaret (totally forgot kalo acara saya bisa lebih relax dan nyantei karena limit waktu yang tidak terlalu mengekang).
Gimana nggak, selain insiden bustier jebol, kain yang saya pakai ternyata terbalik, juga aksesorisnya dan baru ketauan di detik menjelang saya harus keluar dari kamar rias.

Tapi karena hasil rias nan ciamik, saya pun akhirnya tenang.
Sejujurnya, saya benar-benar pasrah dan blank sepanjang acara ini.
Prinsip saya sih simple, selama ada catering mestinya acara kawinan tuh tetap bisa berjalan. Sing penting perut wareg yes?
Yang bikin saya nyengir seneng adalah wajah saya yang manglingi haha, manten narsis yee.

Alhamdulillah, Mba Ellen perform baik sekali.
Semua pada muji kalo mantennya cantik mangling *idung terbang ke mars*.
Baju resepsi pun cling dan bikin aura mantennya keluar hehe.
Bahkan si Mba Ellen gotong-gotong kamera DSLR perdana yang baru dibeli sebelom acara saya. Niat bener deh.
Aksesoris jilbab pun semuanya gress.
Selain Mb Ellen, team rias dari Surabaya juga berperan dalam menyiapkan semua perlengkapan untuk akad.
Meski kostumnya berbeda dengan rencana awal (dan bikin touch up resepsi rada ribed), tapi semuanya disiapkan lengkap kap kap.
Perlengkapan akad seperti kostum, aksesoris, ronce melati lengkap beserta peralatan upacara adat panggih digotong dari Surabaya.
Bunga dan ronce melati itu ternyata tetep segar karena disimpan dalam stereofoam dengan beberapa treatment.
Ternyata team ini udah biasa ngirim orderan bahkan ke Kalimantan dan tetap segar. Wow emejing!

Intip yee hasilnya (hasil nyomot dari fbnya ell’s rias).

before-after

before-after

akad- paes ageng

akad- paes ageng

Reception - Modern

Reception – Modern

 

Dokumentasi: Tsukamoto Photography
http://tsukamoto12.blogspot.sg/
https://www.facebook.com/irvan.tsukamoto
https://www.facebook.com/yoki.bdg
CP: Irvan

Untuk dokumentasi ini, saya benar-benar lepas tangan karena semua ditentukan oleh sang penyandang dana, yaitu adik tercinta *cium-cium apih*.
Team ini sendiri adalah teman-teman baiknya si adik.
Yang saya dapat antara lain:
1. Pre wedding session – waktu itu sih 6 jam sesuai dengan studio foto yang kami sewa
2. Pembesaran 1 foto prewed dan framenya
3. Cetak dan 6 frame kecil (3R).
4. Projector yang menampilkan foto-foto prewedding
5. Liputan pengajian dan siraman (H-1) foto dan video
6. Liputan akad dan resepsi, foto dan video

Irvan sendiri ngehandle pas acara prewedding.
Enak dan pinter ngarahin deh. Selain itu sabar ngadepin capeng yang keukeus dan ga bisa pose ini *tunjuk diri*.
Pas liputan, sayangnya Irvan berhalangan sehingga semua dihandle oleh kakaknya, Kang Yoki.
Meski arahan gaya Kang Yoki rada-rada alay semacam nunjuk langit, adegan pipi  nempel, peluk memeluk (eh apa ini emang default-nya foto penganten ya?)
Hal yang paling saya suka adalah, Kang Yoki berperan sebagai stopper juga.
Jadi dia yang bakal nyetop antrian orang salaman kalo mau memmoto pengantin.
Sayangnya, beliau tidak suka memfoto detil-detil selama proses make up.
Jadi saya kudu say goodbye ama foto kostum, detil aksesoris yang gitu-gitu.
The verdict is, hasilnya yahud ga yah? Pleus apakah blio  mendokumentasikan dekorasi beserta perniknya ama dekorasi catering?
Harap-harap cemas deh.

Sound system: pribadi
Hiburan: keluarga (organ tunggal dan saxophone)

Yoi, you heard it right here!
Kita emang punya perangkat sound system lengkap. Alhamdulillah kepake di semua acara kita.
Adik saya menjadi pemain organ tunggal, sementara pakdhe memainkan saxophone-nya.
Penyanyinya? Nyomot tetangga sebelah namun mic dikuasai oleh para tante dah hehehe.

Alhamdulillah, perhelatannya selesai.
Pengantin senang (horeee bisa bobo bareng hakhak)
Ortu juga lega (mikir akhirnya anak gw kawin!).
Keluarga hepi (segala kerempongan grand wedding akhire rampung uhuy)

Doanya cuma, may the marriage be more beautiful than the wedding. *ucapin amin kenceng-kenceng*

Priwed oh priwed

Sebenernya, ga ada rencana sama sekali buat bikin pre-wed. Secara budget dan waktu yang mefet yang terkadang bikin sayapengen ngefettt (hey, it rhymes!).
Namun apalah daya, akhirnya kami foto juga demi menyukseskan ego sang ratu yang ga mau kalah ama anggota gank- nya yang lain *beuhh…hari gene, nyokap2 pada saingan aja dalam perhelatan mantu*
Selain itu, prewed ini juga paketan foto dokumentasi kawinan sih, sayang aja kalo ga diambil *ogah rugi*.
Hamdallah wa syukurillah, masalah foto dan dokumentasi ini disponsori oleh adik tercinta *kecup basah muwah muwahh hihi*.
Akhirnya grabak grubuk nyiapin property dan konsep yang kita mau.
Berikut ini step-step yang kami siapkan dalam menyiapkan prewedding.

1. Tentukan tema, mau casual atau formal.
Indoor atau outdoor. Itu yang utama!
Kami sepakat untuk berfoto di gedung tempat kami menikah nanti.
Sayangnya, gedungnya dipake pas ditanggal dimana saya  bisa mudik. Hiks.
Walhasil kami sepakat untuk sewa studio aja dengan tema kasual aja lah yaw.
Unik Fotografi
Jl. Setiabudhi 159 (Depan kampus NHI) – (022) 91292304
Harga sewa : Rp.50.000/jam, Rp.225.000 / 6 jam
Fasilitas, di antaranya : Ruangan 4x7m ber-AC, 4 titik lampu, properti seperti sofa, bar stool, dll.
https://www.facebook.com/UnikFotografiBandung

2. Browsing browsing dan browsing contoh-contoh foto prewed yang ada di internet.
Karena waktu yang mepet, ga mungkin kalo kami harus nyiapin konsep dari awal.
Jadi kami putuskan untuk nyontek foto-foto yang kami sukai.
Apalagi bagi saya si capeng keukeus yang ga  bisa pose dan gaya, sungguh suatu hil yang mustahal buat cari ide cara bergaya nan caem.
Saya cuma mikir kalo nyontek ide foto is not a crime. Hihi *asalll*

3. Dari foto-foto inceran tersebut, kami mulai ngebut property yang diperlukan.
Yang kami siapkan antara lain:
Frame atau figura
Rak buku dan buku-bukunya (sekoper gede ajuah)
Origami burung yang diikat tali transparan.
Blackboard kecil pleus kapur.
Print out tulisan bride dan groom.
Dll
Yang mana keseluruhan properti ngabisin space mobil aja dong. Niat emang yak?

4. Pas ketemu fotografer, sampaikan apa yang dimau.
Karena saya yang browsing dan nyimpen hasil foto-foto tersebut di tab, tinggal sodorin aje deh.

5. bergaya dan pose senatural mungking, yang mana itu sungguh sulit bagiku.
Mending disuruh nungging atau lompat-lompat ddaripada foto bak model.
Tapi syukurlah, it’s a wrap.

Hasilnya masi belom kita dapet semuanya dari fotografernya.
Cuma kita minta yang bakal kita pake buat e-invite buat temen-temen. (yang mana, ga kepake aje dong dong).
Mamer aja lah ya disini…boleh dong, qaqaaaa! *dilempar kolor*.

Image